Assalamu'alaikum...Halii Halloooo....
Apakabar teman-teman semuanya, semoga selalu dalam keadaan sehat dan tetap menjalani protokol kesehatan saat pandemi yaa. .
Di postingan kali ini saya mau berbagi cerita kehamilan saya di Jerman, terlebih saya hamil disaat pandemi corona. Tentu saja saya tidak bisa membandingkan bagaimana rasanya jika hamil bukan pada saat pandemi, karena ini adalah pengalaman hamil pertama saya.
Saat pertama tau hamil, hal yang saya lakukan selain memberi kabar suami adalah mencari informasi. Tentang apa yang harus saya lakukan saat tau hamil di Jerman!! Bagi kalian yang lagi hamil, selamat yaa... jadi yang pertama saya lakukan saat tahu hamil adalah
1. Mencari Dokter kandungan
Mencari dokter kandungan di Jerman tidaklah mudah, harus kerja ekstra untuk menghubungi beberapa klinik dan berharap salah satunya ada yang bersedia dan memberikan jadwal temu. Untuk mengetahui dokter dan klinik, saya memanfaatkan Google Maps dan juga website jameda.de, website ini sangat mempermudah kita untuk menentukan dokter yang sesuai kriteria kita. Selain penjelasannya jelas, ada rating dan review dari pasien juga yang bisa menjadi nilai tambah dalam mencari dokter. Nah dari situ kita bisa survey lokasi, melihat foto-foto tempat prakteknya dan juga mendapat nomor kontak kliniknya.
Dari beberapa klinik yang saya hubungi, ada beberapa yang membalas dengan termin namun lebih banyak yang menolak karena tidak ada waktu kosong untuk membuat janji temu. Akhirnya saya memilih 1 klinik, klinik itu juga hasil rekomendasi dari teman saya. Janji temu untuk ibu hamil lebih di prioritaskan, jadi kita tidak menunggu waktu lama, hanya berselang 3 hari sejak telpon, langsung ada terminnya. Alhamdulillah. .
Selama pandemi, hanya boleh datang sendiri saja. Suami tidak boleh ikut menemani. Tapi saya selalu izin ke dokternya saat USG untuk suami bisa ikut masuk, Alhamdulillah dokternya membolehkan..
2. Mendaftar Rumah Sakit
Mungkin terkesan sangat cepat, tapi begitulah syaratnya di salah satu rumah bersalin yang bagus dan banyak direkomendasi oleh teman2 saya, namanya Frauenklinik Dritte odern. Nahh... langsung saya hubungi biar dapat slot.. ternyata, email balasannya adalah.. penuh :( Ya tidak masalah, menurutku standar Jerman itu udah bagus, apalagi kota tempat tinggal saya merupakan kota besar yang metropolitan, InshaAllah fasilitasnya juga bagus dan tenaga kesehatannya juga profesional.
Untuk rumah sakit, saya juga membuat list daftar runah sakit, saya tulis kekurangan kelebihan dan berbagai informasi mengenai kliniknya, informasi tentang klinik dapat dengan mudah di jumpai di Internet dan juga dibantu dengan Google Maps.
Akhirnya saya memilih Frauenklinik München Harlaching, ini merupakan Rumah sakit yang sudah beroperasi lumayan lama dan dalam 1 tahun berhasil membantu ribuan ibu hamil untuk melahirkan. Selain itu, disana juga terdapat dokter anak dan fasilitas alat kesehatan jika sewaktu-waktu ada hal yang membutuhkan tenaga medis dengan alat2 lebih lengkap. Dan alasan terbesar lainnya aku menjatuhkan pilihan di RS ini adalah karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggalku.
3. Mencari Hebamme/Bidan
Saat hamil di Jerman, selain memiliki Dokter Spesialis kandungan untuk kontrol rutin, ibu hamil hamil disini juga dapat fasilitas untuk memiliki Bidan yang membantu ibu dan bayi sebelum dan sesudah melahirkan. Seperti kontrol rutin sebelum melahirkan, kita bisa bertanya apapun terkait kehamilan dan juga bisa menyampaikan keluhan yang dirasa saat hamil kepada hebamme. Dengannya kita juga bisa ambil kelas yoga, akupuntur, persiapan barang-barang bayi, persiapan lahiran, senam pasca lahiran, dan banyak kelas-kelas lainnya yang dapat kita lakukan dengan hebamme.
Nah, setelah melahirkan. Hebamme inilah yang akan datang kerumah untuk merawat ibu dan bayi pasca melahirkan. Selama 8 minggu rutin datang kerumah untuk memantau keadaan ibu bayi, mengajarkan ibu cara merawat bayi, memandikan, dan membantu ibu dalam proses menyusui, dan lainnya. Nah untuk ini saya belum rasain ya karena kan belum melahirkan hehe, akan saya udate setelah mengalaminya nanti. InshaaAllah..
Pengalamanku mencari hebamme juga sama sulitnya dengan mencari dokter. Hebamme ini aku dapatkan melalui website Hebammensuche.de, aku mulai cari saat kehamilan ku usia 3 bulan. Alhamdulillah diantara beberapa, hanya ada 2 hebamme yang merespon bersedia, karena yang lainnya juga sudah full booked. Jadi pilihan hebamme ini tidak banyak, paling banyak mungkin hanya 10 hebamme saja, karena hebamme ini nanti akan datang kerumah setelah melahirkan dan hanya melayani daerah-daerah tertentu sesuai kode pos pelayanannya dan tempat tinggal pasiennya ( kode pos rumah kita).
Alhamdulillah hebamme yang aku dapatkan ini benar-benar baik, peduli, dan juga perhatian. Cara bidannya menjelaskan juga benar-benar jelas dan sabar untuk menjawab pertanyan-pertanyaan dari saya.
4. Mendaftar Kursus Persiapan Melahirkan/ Geburtsvorbereitungkurs
Di Jerman ada fasilitas kurus persiapan melahirkan, dan kursus ini di biayai oleh asuransi. Bisa Ibu hamil sendiri dan juga bisa bersama suami, untuk suami asuransi hanya mengcover 80 persen dan maksimal 100 euro dari biaya kursusnya.
Kursus ini ada yang bahasa jerman dan bahasa inggris, yang saya ambil dalam bahasa inggris agar lebih memudahkan saya dan suami dalam memahami materinya. Pilihan saya jatuh pada sweetpeababyandbeyond.com dengan Hebamme Julie Mason. Kursusnya selama 2 hari saat weekend, dan dilakukan secara Online via Zoom. karena alasan pandemie, huhu..padahal kalo tatap muka langsung pasti lebih seru ya.
Kursus ini saya ikuti saat usia kehamilan di 31 Minggu, sengaja saya memilih di usia ini agar materinya masih meresap dan bisa diingat saat melahirkan nanti. Aamiinn..
5. Mencari info Asuransi dapat mengcover apa saja selama hamil.
Hal ini tergantung provide Asuransi yang kita miliki, jadi saya mencari informasi apa saja yang bisa saya manfaatkan selama hamil, hihi.. Kesempatan harus dimanfaatkan dengan baik.
Untung poin penting saya kira itu saja yang wajib untuk dilakukan saat tau hamil di Jerman, kalau ada yang lain bisa jadi membantu, tapi sejauh ingatanku.. hanya ini, nanti kalau ada akan di update lagi. Maklum yeee ibu hamil udah 36 weeks ngerangkum apa yang dilakukan selama 9 bulan, jadi lupa-lupa ingat 🤣
Cerita lebih lanjut tentang kehamilan akan saya posting di postingan selanjutnya.
See youuuu
Comments
Post a Comment
thanks for the comment, happy reading Raneey's Diary blog ..