Image source Eurosender.com
Berdasarkan pengalaman saya yang baru beberapa bulan tinggal di Jerman, saya akan berbagi cerita sedikit tentang kehidupan bertetangga
disini, secara khusus mengenai menerima titipan paket tetangga dari postman.
Kehidupan bertetangga di Jerman tidak seindah kehidupan
tetangga di Indonesia dimana kita bisa bebas ribut, ngbrol-ngobrol sore antar
tetangga ala emak-emak, dan santaai… Di jerman bertetangga lebih ke menjaga
privasi masing-masing, bahkan mungkin saling tidak mengenal dan tidak pernah
tau bagaimana wajah tetangga sebelah rumahnya, kalau mau bertemu harus membuat
jadwal jauh-jauh hari, dan kaku.( masalah kaku ini mungkin dipengaruhi
komunikasiku yang belum lancar jadi gabisa bebas cuap-cuap) haha
Walaupun di jerman tak seindah itu, tapi antar tetangga
disini saling menghargai dan menghormati, selalu bertegur sapa saat bertemu
(Jarang banget ketemu sih), dan yang
uniknya bersedia menerima paket post tetangga jika si yang punya paket tidak
ada di rumahnya. Ini menarik sih menurut saya karena di indonesia tidak ada sistem
yang dibuat seperti ini.
Image source Winzerla
Karena belakangan ini saya selalu kerja di rumah saja, jadi
di bangunan apartement 4 lantai ini saat siang mungkin hanya saya saja yang
standby dirumah dikala orang lainnya sibuk dengan kegiatan rutin mereka diluar
sana. Alhasil, ketika tukang pos datang dan hanya saya yang menjawab bel nya.
Awalnya saya masih kagok untuk menerima paket titipan ini, tapi lama-kelamaan
sudah terbiasa. Saya jadi hapal dengan tukang pos yang selalu datang dari
berbagai perusahaan jasa pengiriman barang. Hehe
Sistem kerjanya adalah si pak pos datang ke tetangga A untuk
menitipkan barang tetangga B, lalu menyelipkan kartu tanda barangnya sudah
dititip ke tetangga A ke kotak surat Tetangga B. Nah, saat tetangga B sudah
berada dirumah dan melihat kartu tersebut, maka tetangga B akan datang kerumah
tetangga A untuk mengambil paketnya. Selama tetangga B pemilik paket belum
datang, sebagai tetangga A harus menjaga paket tersebut dengan baik dirumahnya
jangan sampai rusak.
Sistem ini sangat menguntungkan di ketiga pihak, jasa
pengirim tidak perlu kembali ke esokan harinya untuk mengantar paket, tetangga B pemili paket dapat lebih cepat menerima paketnya ketika berada dirumah tidak perlu
menunggu sampai besok, dan juga si tetangga A penerima paket titipan yang nantinya
tetangga lainnya akan dengan senang hati dititipan paket mereka tetangga A
Nah, keuntungan lainnya yang saya rasakan adalah jadi bisa
kenal dan bersosialisasi dengan tetangga yang paketnya sering dititipkan kepada
saya. Ada himahnya juga kan, hehe, Hikmah lainnya juga jika saya tidak ada
dirumah tetangga lainnya dengan senang hati menerima paket saya dari pos.
Dan sepertinya siklus ini akan selalu saya rasakan jika
kebetulan saya ada dirumah, tetangga yang baik yah..hehe
Sekian cerita saya, mungkin kehidupan bertetangga ini akan
berbeda lagi suasana saat nanti Bahasa jerman saya sudah naik level, hehe ‘Can’t
wait!!!’
Tulisan ini saya buat saat Bahasa jerman saya masih level A1, belum ada kegiatan keluar rumah yang rutin kecuali jalan-jalan dan belanja. saya tinggal di apartemen di kawasan Winzerla, Jena, bersama suami.
Comments
Post a Comment
thanks for the comment, happy reading Raneey's Diary blog ..